Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 06:14:45【Kabar Kuliner】614 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(7437)
Artikel Terkait
- BGN gelar bimtek penjamah makanan program MBG di Bekasi
- Kemendikdasmen raih penghargaan Mitra KCKR Terbaik 2024
- KBRI Yangon apresiasi kemenangan Garuda Pertiwi atas Makau
- Ahli sebut faktor
- BJB tegaskan dukungannya pada MBG lewat pembiayaan SPPG
- 1.938 pelajar di pulau penyangga Batam mulai dapat MBG
- Promosikan kuliner, makan gratis di Sungai Kapuas ramai pengunjung
- Mahasiswa USU cipngakan wadah makanan dari limbah sawit dan daun pepaya
- SPPG yang lalai terhadap kualitas makanan harus dibenahi
- Pakar IPB paparkan nutrisi susu untuk tingkatkan gizi pada Program MBG
Resep Populer
Rekomendasi

DPR ingatkan masyarakat waspada obat & kosmetik tawarkan efek instan

PTSI fasilitasi sertifikasi halal gratis bagi pelaku usaha kecil

Trump sebut bantuan kemanusiaan mulai mengalir ke Gaza

BPBD Cilacap: 307 warga mengungsi akibat banjir di 15 kelurahan

BGN sebut Perpres Tata Kelola MBG sudah rampung, tinggal dibagikan

Kemenkes sebut 315 SPPG kini punya sertifikat laik higiene

Pakar sarankan Prabowo usung Jusuf Kalla jadi pemimpin sementara Gaza

Dinkes: Korban keracunan MBG di Tulungagung terus bertambah